BULUNGAN, Kaltarainfo.com – Untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat demi meningkatan kualitas pelayanan di desa.
Bupati Bulungan Syarwani akan menyerahkan Pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) serta Jaringan Distribusi dan sambungan rumah di Desa Wonomulyo kepada Pemerintah Desa (Pemdes).
“Instalasi air bersih ini masih dalam pengawasan Pemkab Bulungan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan belum di serahkan kepada PDAM,” ujar Syarwani saat meninjau SPAM yang ada di Desa Wono Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, belum lama ini.
Melihat kondisi yang ada Syarwani mengatakan agar instalasi bisa dioptimalkan atau dioperasikan tidak melalui PDAM namun akan dikeloala oleh Pemdes melalui Badan Usaha Miliki Desanya (BUMDes)
“Sayang sekali fasilitas ini bertahun-tahun dalam penguasaan Pemerintah Daerah (Pemda) namun tidak bisa beroperasional kalau ini diserahkan kepada PDAM wilayah operasional PDAM cukup jauh untuk menjangkaunya,” ujar Syarwani.
Syarwani mengatakan jaringan pipa air bersih dari SPAM dapat mengalir ke setiap rumah ke rumah dengan kapasitas 5 liter per-detik.
“Untuk pipianya disepanjang jalan sudah ada tinggal dikonekan instalasinya ke pipa itu, Diharapkan kepada PU untuk di cek kembali sebelum diserahkan nanti ini benar benar beroperasi, ” ujar Syarwani.
Syarwani juga meminta kepada Kepala Desa Wono Mulyo untuk membentuk tim melalui Bumdesnya dalam mengelola air itu sendiri kedepannya, demikian juga nanti Kepal Desa akan mengeluarkan Peraturan Kepala desanya terkait dengan tarifnya, sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa itu Sendiri.
“Kalau ada beberapa fasilitas lain yang masih aset Pemda, jika aset itu bisa dikelola oleh Pemdes akan kita serahkan ke desanya sendiri, diharapkan kepala desa mengajak rembuk warganya berkaitan dengan tarif atau biaya operasionalnya yang nanti tertuang dalam bentuk peraturan desa itu sendiri,” ujar Syarwani.
“Dengan konsep memberdayakan Bumdes saya yakin SPAM ini bisa optimal, kalau di kelola oleh desa melalui Bumdesnya. Kalaupun belum memenuhi standar untuk air minum minimal air untuk MCK terpenuhi melalui jaringan instalasi atau SPAM itu,” tuntas Syarwani. (MH/KI)
Discussion about this post