JAKARTA, KALTARAINFO.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mewanti-wanti agar Pemerintah Daerah (Pemda) provinsi dan kabupaten/kota segera mempercepat realisasi belanja daerah. Pasalnya, realisasi belanja provinsi dan kabupaten/kota baru mencapai 24,41 persen. Dengan rincian, realisasi APBD Provinsi sebesar Rp 26,85 persen dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 23,22 persen. Dimana, idealnya pada pertengahan tahun realisasi belanja daerah itu sudah mencapai minimal 40 hingga 50 persen.
“Dalam rapat mingguan selalu saya evaluasi. Saya ingatkan agar program kegiatan cepat dieksekusi. Terutama program padat karya yang hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar Tito dalam rilisnya, Senin (14/6).
Dia juga meminta agar Pemda tidak selalu mengulangi kebiasaan terhadap realisasi APBD yang kerap dilaksanakan pada akhir tahun. Karena tidak akan bisa membuat ekonomi menjadi pulih dan bangkit secara cepat. Apalagi belanja pemeritah pada masa pandemi ini adalah belanja paling utama.
“Jangan sampai realisasi terhadap APBD dilaksanakan di akhir tahun. Saya meminta pada pendemi Covid-19, kebiasaan tersebut diubah,“ ujarnya.
Dijelaskan, konsumsi rumah tangga dan belanja masyarakat merupakan kontributor tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi. Dana yang diturunkan pemerintah melalui program kegiatan, diharapkan dapat memicu peredaran uang di masyarakat, yang implementasinya pada peningkatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
“Kalau programnya sudah berjalan, maka akan terjadi peredaran uang di masyarakat menstimulasi swasta. Nantinya, peredaran uang dari pemerintah dan swasta bisa memperkuat konsumsi rumah tangga, daya beli masyarakat. Dengan begitu, ekonomi bisa pulih dan bergerak,“ tandasnya. (MI/KI)
Discussion about this post